Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Sifat Cahaya dan Proses Pembentukan Bayangan

 

1. Sifat – sifat Cahaya

Sifat – sifat cahaya ada 4 yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan dan merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya merambat lurus contohnya lilin atau lampu yang dinyalakan dalam ruangan gelap akan menerangi ruangan tersebut. 

Pemantulan terjadi jika cahaya menumbuk suatu permukaan bidang, pemantulan berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang tidak rata seperti aspal, tembok, batang kayu dan sebagainya. 

Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang rata seperti cermin datar atau permukaan air danau yang tenang. Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut pemantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut datangnya cahaya. 

Ilustrasi pemantulan baur dan teratur :

Hukum Pemantulan Cahaya

1). Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar .
2). Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul (

Berikut proses pemantulan cahaya pada cermin datar

Cahaya yang mengenai benda sebagian dipantulkan ke mata, sebagian lagi diserap benda sebagai energi, contohnya cahaya yang mengenai benda terlihat berwarna merah, berarti spektrum cahaya merah dipantulkan oleh benda dan spektrum cahaya lainnya diserap oleh benda. 

Pembiasan terjadi jika cahaya melalui 2 medium yang kerapatan optiknya berbeda. Semakin besar kecepatan cahaya melalui 2 medium, semakin besar pula efek pembiasannya. Namun, pembiasan tidak terjadi saat cahaya masuk dengan posisi tegak lurus bidang batas kedua medium. Berikut contoh pembiasan : 

(a) : pembiasan berkas cahaya, (b) : pembiasan sendok dalam gelas berisi air

Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan medan listrik secara periodik sehingga merupakan gelombang elektromagnetik. Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa. Ini berarti cahaya dapat merambat melalui ruang kosong tanpa adanya materi.  

Berdasar frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada banyak jenis yang disebut spektrum elektromagnetik. Berikut jenis – jenis spektrum elektromagnetik : 

spektrum elektromagnetik

Cahaya tampak adalah cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia,  sekitar 400 – 700 nm. Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung pada panjang gelombang dari gelombang cahaya yang masuk ke mata. Benda hanya memantulkan cahaya yang warnanya sama dengan warna permukaannya, sehingga kita dapat menghindari dengan tepat warna benda. 

2. Pembentukan Bayangan pada Cermin

Bayangan bersifat nyata jika titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar – sinar pantul yang mengumpul (konvergen). Sebaliknya, bayangan bersifat maya jika titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar – sinar pantul yang menyebar (divergen). Berikut contoh pembentukan bayangan pada cermin datar : 

s = jarak benda terhadap cermin 
s’ = jarak bayangan terhadap cermin 

Cara melukis pembentukan bayangan pada cermin datar :

1). Lukis sinar benda menuju cermin dan dipantulkan ke mata sesuai hukum pemantulan cahaya yaitu ()
2). Lukis sinar kedua seperti langkah pertama
3). Lukis perpanjangan sinar – sinar pantul dibelakang cermin hingga berpotongan. Perpotongan sinar – sinar pantul merupakan bayangan benda 
4). Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin 

Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar – sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus – putus. Cahaya dapat dipantulkan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. Cahaya akan dibiaskan pada lensa cekung dan lensa cembung. 

Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung. Cermin lengkung ada 2 yaitu cermin cekung dan cembung. Berikut penampang melintang cermin lengkung : 

cermin cekung

Unsur – unsur cermin lengkung yaitu :

1). Pusat kelengkungan cermin : titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin, disimbolkan dengan M 

2). Vertex : titik di permukaan cermin yang sumbu utamanya bertemu dengan cermin, disimbolkan dengan O

3). Titik api (titik fokus) : titik bertemunya sinar – sinar pantul yang sejajar dengan sumbu utama (terletak antara vertex dan titik pusat), disimbolkan dengan F

4). Jari – jari kelengkungan cermin : jarak antara vertex (O) ke pusat kelengkungan cermin (M), disimbolkan dengan R

5). Jarak fokus : jarak dari vortex ke titik api, disimbolkan dengan f

Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa menggunakan sinar – sinar istimewa. Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung : 

No.Sinar – sinar istimewaDiagram sinar
1.Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
2.Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3.Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan cermin

Cara melukis sinar istimewa cermin cekung

1). Pilih titik pada ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui titik tersebut menuju cermin

2). Setelah sinar – sinar datang mengenai cermin, pantulkan kedua sinar sesuai aturan sinar istimewa cermin cekung

3). Tandai titik potong sinar pantul sebagai tempat bayangan benda 

4). Lukis perpotongan sinar – sinar pantul tersebut 

Berikut contoh melukis bayangan cermin cekung

1). Benda berada pada jarak lebih dari R : 

bayangan cermin cekung

Bayangan yang terbentuk : nyata, terbalik dan diperkecil 

2). Benda di titik fokus (F) : 

bayangan yang terbentuk

Bayangan yang terbentuk : tidak terbentuk bayangan atau bayangan terletak di jauh tak hingga 

3). Benda diantara cermin dan F : 

Bayangan yang terbentuk : maya, tegak dan diperbesar 

Pembagian ruang menurut Dalil Esbach :

Pembagian ruang menurut Dalil Esbach

Menurut Dalil Esbach, jumlah ruang benda dengan ruang bayangan = 5 (Rbenda + Rbayangan = 5) 

Persamaan cermin cekung :

dengan :
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak banyangan (layar) ke cermin (cm) 

Perbesaran cermin cekung :

dengan :
M = perbesaran 
s = jarak benda ke cermin 
h = tinggi benda 
s’ = jarak bayangan (layar) ke cermin 
h’ = tinggi bayangan 
h’ positif menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya) 
h’ negatif menyatakan bayangan adalah terbalik (dan nyata) 

Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak dan diperkecil. Berikut sinar – sinar istimewa pada cermin cembung : 

Cara melukis bayangan pada cermin cembung :

1). Pilih titik pada ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui titik tersebut menuju cermin 

2). Setelah sinar – sinar datang mengenai cermin, pantulkan kedua sinar sesuai aturan sinar istimewa pada cermin cembung 

3). Tandai titik potong sinar – sinar pantul atau perpanjangan sinar – sinar pantul sebagai tempat bayangan benda 

4). Lukis bayangan benda pada cermin perpotongan sinar – sinar pantul

Contoh pembentukan bayangan pada cermin cembung :

bayangan cermin cembung

Persamaan cermin cembung sama dengan cermin cekung, namun titik fokus (F) dan pusat kelengkungan (M) terletak dibelakang, sehingga jarak folus (f) dan jari – jari (R) bernilai negatif. 

3. Lensa

Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau cembung, berfungsi membiaskan cahaya. Jika dipegang, lensa cembung bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian tepi. Lensa cekung bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepi. Berikut contoh lensa cembung dan lensa cekung : 

lensa cembung dan cekung

Kaca pembesar (lup) bagian utamanya lensa cembung yang berfungsi memperbesar bayangan benda yang akan diteliti.  Sifat bayangan pada lensa cekung dan cembung tergantung pada posisi benda. 

Sinar – sinar istimewa pada lensa cembung :

No.Sinar istimewaDiagram sinar
1Sinar datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan menuju titik fokus aktif (F1) dibelakang lensa
2Sinar datang melalui titik fokus pasif (F2) didepan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama
3Sinar datang melalui pusat optik lensa (O) akan diteruskan tanpa dibiaskan

Sinar – sinar istimewa pada lensa cekung :

Pada lensa cekung, benda yang terletak didepan lensa akan selalu menghasilkan bayangan maya, tegak, diperkecil dan terletak didepan lensa. Perbesaran pada lensa : 

Pada lensa cembung, titik fokus (F) bernilai positif (sama seperti cermin cekung); pada lensa cekung, titik fokus bernilai negatif (sama seperti cermin cembung). 

Kuat lensa (D) adalah kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar, satuannya dioptri, dinyatakan sebagai : 

Dengan syarat f harus dinyatakan dalam m, jika f dinyatakan dalam cm maka rumusnya : 



sc: https://wirahadie.com/cahaya-dan-alat-optik/amp/



Posting Komentar

0 Komentar

Alat Optik Dalam Kehidupan Sehari-hari